taman hiburan
defa (dey, dafa(lokal keonhee)) a local oneshot, made specially for dey ;)
written in lowercase.
enjoy~
dafa tengah berdiri di depan gerbang rumah dey, memainkan ponselnya, menunggu dey untuk keluar.
hari ini mereka berencana untuk jalan-jalan ke sebuah taman bermain. dafa yang mengajak. dey yang merasa bosan di rumah saja langsung mengiyakan dengan antusias.
dey berjalan menghampiri dafa yang masih sibuk memainkan ponselnya, entah main aplikasi apa.
“ehem,” dey berdeham, ingin mencuri perhatian dafa.
dafa langsung menoleh ke dey, menatapnya tanpa kedip.
“cantik.”
satu kata itu meluncur dari mulutnya begitu saja tanpa ia sadari. dafa langsung merutuki dirinya sendiri. untung pelan.
“hm? bilang apa tadi?” tanya dey.
“engga.. bukan apa-apa.” dafa salah tingkah. ia langsung memberikan helm yang dibawanya kepada dey.
setelah memakai helm, dey langsung naik ke motor milik dafa. kemudian mereka langsung pergi ke tempat tujuan.
di lokasi taman hiburan. mereka telah bermain berbagai macam game dan wahana. tinggal roller coaster saja yang belum.
“daf, ayo naik itu,” ajak dey, menunjuk ke roller coaster yang berada di depan mereka. padahal baru turun dari wahana ayunan besar.
dafa menoleh ke arah yang ditunjuk dey, langsung meneguk ludah ketika melihat betapa tingginya roller coaster tersebut.
ingin berkata tidak, tapi tidak tega terhadap dey, akhirnya ragu-ragu ia mengiyakan.
sekarang sudah berdiri di antrian kedua. sebentar lagi giliran mereka. dafa merasa agak takut karena tingginya wahana ini.
berbalikan dengan dey, yang merasa sangat antusias akan menaiki roller coaster ini. ia sudah lama tidak merasakan sensasi naik roller coaster, wajar ia sangat tidak sabar.
*ceklek
pagar pembatas pun dibuka oleh staff yang ada. melakukan pengecekan suhu sebentar, lalu langsung menarik dafa berlari ke gerbong paling depan.
pengaman telah terpasang, pagar masuk sudah ditutup lagi, staff membuat pengumuman bahwa mesinnya akan segera dinyalakan. dafa mencoba menahan rasa takutnya demi dey.
yah, tidak apa-apa dirinya begini, yang penting dey bahagia. ia senang melihat senyum merekah di wajah dey, membuatnya semakin manis.
*jglek
wahananya mulai berjalan.
ah.. selamatkan dirinya, tuhan..
kecepatan roller coaster semakin pelan, menandakan wahana ini akan berhenti.
dafa merasa lega ketika wahananya telah berhenti sempurna. jantungnya berdegup kencang.
menoleh ke dey yang duduk di sebelahnya, melihat senyum lebar terpampang di wajahnya, dafa merasa puas.
dirinya pun ikut tersenyum melihatnya.
beranjak turun dari wahana dengan terhuyung, ia langsung berlari keluar. sementara dey menyusul di belakangnya, menertawakan kekonyolannya.
“kenapa si? takut yaa?” goda dey.
“engga. engga takut samsek. mana ada takut?” bohongnya.
“cih, tadi aja yang teriak paling kenceng siapa ya?” tanya dey, memasang wajah berpikir.
“nggatau, anak kecil kali,” guraunya.
“ngawur, mana ada anak kecil boleh main wahana begitu.”
“ada.”
“mana?”
“kamu. kamu anak kecil.”
mendengarnya, dafa langsung mendapatkan pukulan di pundak lebarnya.
“aduh.” tidak terasa sebenarnya, hanya pura-pura.
“pusing ah,” keluh dafa.
“kenapa?” tanya dey, terdengar nada khawatir dari cara bicaranya.
“gapapa. serem aja tadi.” dafa berpegangan ke lengan dey, membuat yang dipegang— terasa seperti pelukan, agak salting.
“yaudah, kita cari cemilan aja dulu, abis itu pulang dah ya,” kata dey sambil berjalan menuntun dafa. sementara dafa hanya mengiyakannya.
sebenarnya tidak sepusing itu, dafa hanya ingin memegang dey. entah, terdengar konyol. tapi ia suka.
“aku suka kamu..” bisiknya, hampir tidak terdengar.
“hm?” dey menoleh, penasaran.
“hah? gapapa, itu.. pengen.. pengen jamu. heem pengen jamu,” ulangnya.
“lah, mana ada jamu disini. di rumah aja nanti,” balas dey. sementara dafa hanya mengangguk.
huh.. untung tidak ter-
“aku juga suka sama kamu, tau. hihi.”
hah?
seseorang, cubit dafa sekarang.