perpus – kys
jam pulang sekolah. ruang kelasnya sudah hampir kosong, tertinggal yeosang dan seonghwa saja.
seonghwa tengah menunggu yeosang membereskan bukunya sambil berdiri di ambang pintu, bergaya sok keren.
“lo kalo mau pulang duluan ya silakan aja, gue mau ke perpus dulu, mau minjem buku,” yeosang membuka percakapan.
“eih minjem buku mulu lu,” seonghwa mengendus kasar.
“ya gapapa, seru aja. lagian juga gratis kaga usah bayar,” balas yeosang enteng.
“yeee. yaudah gue duluan ya,” pamit seonghwa, dibalas 'yo' oleh yeosang lalu pergi.
yeosang pun akhirnya keluar dari kelasnya. menutup pintu dengan rapat sebelum meninggalkan lorong lantai 3 sekolahnya itu.
tujuannya tentu saja ke perpustakaan sekolah. meminjam buku series kesukaannya. selain mudah dicari, tidak perlu bayar juga. jadi cukup menghemat uang tabungannya.
kemarin ia ingin ke perpus lagi, tapi ternyata penjaganya pulang lebih awal jadi perpus sudah tutup duluan. untungnya hari ini tidak, jadi ia bersemangat lagi.
toktok
yeosang mengetuk pintu perpustakaan, kemudian membuka dengan pelan, takut mengusik.
yeosang langsung menyelonong ke bagian rak buku ketika sang penjaga perpus menganggukan kepalanya tanda mengijinkan.
menyusuri rak buku bagian fiksi. matanya langsung tertuju pada buku yang diincarnya dan langsung membacanya di tempat itu juga. duduk di pojokan.
mumpung hari belum terlalu sore jadi ia sengaja berlama-lama di sini.
ketika sedang asyik membaca, ujung matanya menangkap sebuah sosok hitam yang bergerak kencang.
merasa itu hanyalah halusinasinya, ia tak menghiraukan dan kembali membaca.
bruk
kepalanya spontan menoleh ke arah suara. terkejut dengan pemandangan timbunan buku yang tertumpuk tepat di rak depannya.
yeosang beranjak bangun dari tempatnya, kemudian mencari si penjaga perpus.
tidak ada.
“ah mungkin ke toilet..” gumamnya.
brak
ada yang menabrak meja?
yeosang menoleh lagi, melihat sosok hitam tengah merangkak di rak buku, yang menyebabkan buku-buku tadi berjatuhan.
kepalanya memutar 360° dengan mata yang menyorot.
yeosang melirik lagi ke pojok perpus tempatnya ia duduk tadi, melihat sebuah sosok aneh dengan badan yang hanya setengah. tangannya begitu besar hingga dapat terlihat jelas dari tempatnya berdiri.
yeosang ingin kabur namun tak bisa. kakinya seperti ada yang menahannya untuk melangkah pergi. ah, mencengkram lebih tepatnya.
ia hanya berdiri dengan wajah pucat, melihat kedua sosok itu melakukan akrobatnya.
pintu perpus terbuka dengan tidak santai, membuat yeosang langsung menoleh ke arah pintu.
ah si penjaga perpus.
ia menoleh lagi ke chaos yang ada di depannya— tidak ada apa-apa.
buku-buku yang berserakan telah kembali ke posisi semula.
ia mengecek kakinya, apakah 'cengkraman' tadi masih ada atau tidak. menghela napas lega setelah mengetahui kalau ia tidak dicengkram lagi.
bergegas menaruh bukunya di meja terdekat, kemudian ia langsung keluar tanpa pamit.
sret
bukunya tengah dibaca si sosok merayap. itu kepunyaannya.
-end